Direktur Utama PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) Bambang Sumargono (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Operasional Firdaus Fahmi (kedua kiri), Direktur Jakarta River City (JRC) Fajar Ariswandi (kiri) dan Pemegang saham utama Robert Soeharsono (kanan) di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/7/2020). Bisnis – Abdullah Azzam
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Urban Jakarta Propertindo Tbk. (URBN) meningkatkan modal dasar anak usahanya PT Jakarta River City (JRC), hingga menjadi Rp6,03 triliun. Para pemegang saham perseroan mengambil keputusan untuk meningkatkan modal dasar dan modal disetor ke entitas usaha JRC.
Berdasarkan keputusan tersebut, modal dasar JRC bertambah Rp2 triliun dari posisi Rp4,03 triliun menjadi Rp6,03 triliun. Sementara itu, URBN menambah modal disetor Rp1,130 triliun menjadi Rp 2 triliun. Adapun, kapitalisasi proyek JRC diperkirakan mencapai Rp12 triliun dengan masa pengembangan selama 10 tahun.
Proyek ini rencananya akan diluncurkan pada kuartal I/2021. Direktur Utama Urban Jakarta Propertindo Bambang Sumargono mengatakan dana untuk melakukan penyetoran modal URBN ke JRC merupakan dana pinjaman dari PT Ciptaruang Persada Property (CPP) perusahaan afiliasi dari URBN.
Suntikan modal disetor ini mendapatkan dukungan penuh dari ultimate shareholder CPP dan URBN, Robert Soeharsono dan Yongky Wijaya. “Adapun komposisi pemegang saham JRC saat ini, Perseroan memiliki 1,00 juta lembar saham atau sebesar 51,01 persen saham JRC dan Wijaya Karya Realty memiliki 961.677 lembar saham atau sebesar 48,99 persen saham JRC,” kata Bambang Sumargono dalam siaran resmi, Rabu (29/7/2020).
Bambang menjelaskan perseroan telah melakukan akuisisi proyek Jakarta River City (JRC) senilai Rp 633 miliar di kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur sejak dua bulan lalu. Proyek yang akan dikembangkan di atas lahan sekitar 6 hektare itu, mengusung konsep Transit Oriented Development (TOD) serta memperkuat portofolio perseroan.
Perseroan akan tetap mempertahankan pertumbuhan bisnis pada tahun ini setelah pada 2019 berhasil membukukan peningkatan kinerja yang sangat signifikan,” katanya. Sementara itu, pemegang saham pengendali Robert Soeharsono menyatakan di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini, sektor properti tetap menjadi pilihan utama untuk berinvestasi.
“Di sini kami melihat peluang yang sangat bagus, sehingga setelah mengakuisisi JRC, kami sebagai ultimate shareholder, tetap komit untuk mengembangkan JRC, yang nantinya secara mandiri akan memiliki pipeline projects”, pungkasnya.
Sumber: bisnis.com