JAKARTA, KOMPAS.com – Nama PT Urban Jakarta Propertindo Tbk mungkin belum sepopuler Ciputra, Sinarmas Land, Pakuwon Group, atau Lippo Group.
Namun, pengembang yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018 ini makin dikenal seiring implementasi konsep pengembangan transit oriented developement (TOD).
Selain itu, mereka juga menjalin kerja sama strategis dengan PT Adhi Commuter Properti, anak usaha kontraktor pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Oleh karena itu, Direktur Utama PT Urban Jakarta Propertindo Tbk) Bambang Sumargono memastikan perusahaan akan fokus pada proyek-proyek TOD yang terintegrasi langsung atau terkait dengan fasilitas transportasi publik seperti Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).
“Mixed use TOD dengan Adhi ini merupakan breakthrough bagi kami karena satu-satunya yang terkoneksi langsung dengan LRT. Proyek seperti ini kami fokuskan dalam beberapa tahun ke depan,” tutur Bambang dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (5/11/2020).
Proyek yang dimaksud adalah Gateway Park Bekasi, dan Urban Signature Ciracas Jakarta Timur dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO).
Proyek Gateway Park Bekasi mencakup lima lot. Lot 1 yang sedang dalam tahap penyelesaian dan serah terima adalah Tower Accordion. Sementara Lot 2 akan diluncurkan pada akhir tahun 2020.
Urban Sky(Urban Jakarta Propertindo)
Proyek ini juga dilengkapi dengan pusat perbelanjaan yang sudah sampai tahap finishing dan sejumlah ruko.
Sementara Urban Signature dikembangkan di lahan seluas 6,2 hektar yang berisi lima menara apartemen.
Pada tahap pertama dikembangkan dua menara yaitu Tower Azure dengan jumlah 1.087 unit dan Tower Beige sebanyak 543 unit.
Selain berkolaborasi dengan PT Adhi Commuter Properti, untuk mendukung strategi pengembangan TOD, Urban Jakarta Propertindo juga memutuskan mengakuisisi proyek Jakarta River City (JRC).
Nilai akuisisi proyek 6 hektar yang berada di bilangan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, tersebut sejumlah Rp 633 miliar.
Dalam catatan Kompas.com, sumber pendanaan aksi akuisisi ini dari kas internal, termasuk sisa dana IPO.
Sementara proyek lainnya yang sedang dalam tahap pembangunan adalah Urban Sky yang mencakup dua menara apartemen dan area komersial yang akan diserahterimakan kepada konsumen secara bertahap mulai 2021.
Perlu diketahui, hingga Selasa (3/11/2020), Perusahaan membukukan revenue senilai Rp 265,36 miliar, dan net income Rp 63,57 miliar. Adapun kapitalisasi pasar sejumlah Rp 4,30 triliun.
Optimistis
Tahun 2021, Perusahaan akan melansir dua hingga tiga proyek anyar. Satu di antaranya yang telah siap pada Kuartal I-2021 adalah Urban Suites.
Proyek ini menjadi unggulan tahun depan, karena diproyeksikan dapat mendatangkan pendapatan potensial senilai Rp 2,5 triliun.
Urban Suites berisi tiga menara apartemen, satu hotel bintang empat, dan pusat perbelanjaan berkonsep lifestyle.
Adapun dua proyek lainnya yakni di Kawasan Antasari, Jakarta Selatan yang merupakan proyek akuisisi dengan potensial pendapatan Rp 2,5 triliun, dan satu lagi proyek mixed use di kawasan banjir kanal timur (BKT) Jakarta Timur dengan potensi pendapatan Rp 1 triliun.
Bambang mengaku, selama Pandemi Covid-19 masih berlangsung, akan benar-benar memaksimalkan marketing digital untuk memasarkan proyek-proyek tersebut.
“Itu pun tidak bisa dengan sekadar media sosial namun segenap yang terkait dengan marekting digital harus dimaksimalkan, seperti show unit visual atau 360 agar orang tetap bisa melihat namun tidak hadir di lokasi, e-brochure, dan lain-lain,” imbuh Bambang.
Dengan seluruh proyek TOD yang tengah dikembangkan, Bambang optimistis dapat menuai hasil maksimal dalam kompetisi pengembang pendatang baru terbaik dalam ajang Indonesia Property Award 2020.
Dia mengunggulkan proyek-proyek TOD yang terintegrasi langsung dengan LRT Jabodebek.
“Proyek seperti ini belum pernah ada di Indonesia. Saya optimistis mendapat hasil terbaik,” tuntas Bambang.
Sumber:
https://properti.kompas.com/read/2020/11/05/152127421/jagokan-proyek-tod-ujp-optimistis-jadi-pendatang-baru-terbaik?page=all