Hunian berkonsep transportasi atau dikenal sebagai transit oriented development (TOD) semakin marak digarap oleh kalangan pengembang.
Pasalnya, pengembangan hunian TOD dinilai dapat memaksimalkan penggunaan angkutan publik, sekaligus meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi pemborosan energi, serta menghasilkan gaya hidup atau lifestyle yang lebih sehat.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana Pramesti, mengatakan, BPTJ memiliki cita-cita untuk menciptakan simpul-simpul TOD yang terintegrasi antara hunian dengan banyak fasilitas penunjang, terutama moda transportasi massal.
“Simpul tersebut, menjadi satu kesatuan dalam pengembangan TOD. Dengan semakin banyak simpul, akan memudahkan masyarakat menjangkau transportasi massal,” kata Polana dalam webinar bertajuk “Inovasi di Era Baru Transportasi Jabodetabek untuk Keluar dari Jebakan Kelas Menengah” yang diselenggarakan oleh Urban Jakarta bekerja sama dengan Jouska dan BPTJ, di Jakarta, Sabtu (6/8/2020).
Menurut Polana, sampai dengan tahun 2020 ini rekomendasi teknis pengembangan simpul TOD mencakup sejumlah lokasi.
“Adapun aspek-aspek pengembangan TOD sendiri mencakup lima hal yaitu, angkutan umum, keterhubungan, fasilitas pejalan kaki, pengguna sepeda, dan peralihan moda,” tandasnya.
Menurut Polana, saat ini yang juga tengah disiapkan adalah aksesibiitas bagi kalangan penajalan kaki, dengan cakupan paling jauh sekitar 500 meter menuju titik transportasi massal dari hunian. “Selain itu, juga disiapkan area parkir untuk menampung kendaraan atau sepeda, semacam model park and ride, sehingga bisa beralih menggunakan transportasi umum,” jelas Polana.
Lebih lanjut, Polana mengatakan, masa sekarang ini sudah bukan waktunya untuk mengembangkan kawasan hunian yang mengandalkan angkutan pribadi untuk menopang mobilitas penghuni. “Sebaliknya, skema pengembangan kawasan hunian, harus mengutamakan basis TOD,” tegasnya.
Polana menambahkan, BPTJ juga akan mendorong masyarakat pengguna untuk memanfaatkan layanan transportasi publik yang memenuhi syarat keselamatan, keamanan, kenyamanan, dan kesehatan. “Dengan semakin membaiknya layanan, tentunya semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi massal,” jelasnya.
Sumber: BeritaSatu.com