JAKARTA, KOMPAS.com – PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN), pengembang properti berkonsep Transit Oriented Development ( TOD) membukukan pendapatan sebesar Rp 438,5 miliar.
Angka ini meningkat 31,8 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih melonjak 158 persen menjadi Rp 119,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Dalam keterbukaan informasi, Jumat (24/4/2020), perseroan menyatakan, pendapatan utamanya berasal penjualan apartemen senilai Rp 381,5 miliar, naik 24 persen dari tahun sebelumnya.
Penjualan apartemen menyumbang sekitar 87 persen dari total pendapatan perseroan. Pendapatan ini dikontribusikan oleh penjualan unit apartemen Proyek Gateway Park (Jaticempaka, Bekasi Barat), Urban Signature (Ciracas, Jakarta Timur), dan Urban Sky (Cikunir, Bekasi Barat).
Nilai aset URBN per 31 Desember 2019 naik 44 persen menjadi Rp 2,3 triliun, jumlah kewajiban naik menjadi Rp 1,1 triliun serta ekuitas menjadi Rp 1,3 triliun, meningkat 17 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2018.
Dalam RUPSLB pun disepakati pergantian pengurus perseroan. Bambang Sumargono ditunjuk menjadi Direktur Utama, serta Firdaus Fahmi dan Jason Chen selaku Direktur.
Adapun Dewan Komisaris yaitu Yongky Wijaya dan Rudy Gomedi, masing-masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen.
Perseroan juga mengumumkan akuisisi atas proyek Jakarta River City (JRC) yang berlokasi di kawasan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur. Proyek yang akan dikembangkan di atas lahan sekitar 6 hektare itu mengusung konsep TOD dan akan memperkuat portofolio perseroan.
Bambang menyatakan, JRC akan menjadi proyek kawasan mixed-used berkonsep TOD terbesar di Jakarta. Nilai kapitalisasinya mencapai sekitar Rp 10 triliun.
“Kami yakin bahwa kontribusi dari JRC akan sangat signifikan bagi Perseroan. Rencana peluncuran proyek ini pada tahun 2021. Kami segera mengembangkan greenfield project JRC agar segera pula memperoleh nilai tambahnya,” ujar Bambang.
Sumber berita: money.kompas.com